Proyek BBWS-HK dan PT Hutama Karya (Persero) di Desa Wanar Tak Sertakan Papan Nama dan Diduga Salahi Bestek

Proyek BBWS-HK dan PT Hutama Karya (Persero) yang berada di Desa Wanar Kecamatan Pucuk Lamongan

Lamongan, arekpantura.com – Proyek BBWS-HK dan PT Hutama Karya (Persero) atau HK yang berada di Desa Wanar Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan merupakan proyek irigasi inpres 2 yang bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan agar tercipta masyarakat yang mandiri dan dapat meningkatkan produktifitas pertanian yang berada di pedesaan.

Namun sayang, proyek tersebut dilakukan dengan asal-asalan dan tanpa adanya transparansi. Pasalnya, sesuai aturan, semua proyek pemerintah haruslah menyertakan Papan Nama Proyek, namun pada proyek tersebut tidak ada.

Rosi, salah seorang warga, menyesalkan hal tersebut. Proyek pemerintah yang sejauh 3 km harusnya disertakan papan nama sehingga masyarakat mengerti berapa anggaran dan volume proyek tersebut.

“Ini sudah tidak benar. Setelah kita galih informasi, proyek tersebut dikerjakan oleh CV.Gandrung Mahameru dengan Direkturnya Nuryanto,” ungkap Rosi, minggu (19/10/25).  

Proyek sebesar itu, lanjut Rosi, kenapa tidak menyertakan papan nama supaya masyarakat mengetahui. Terlebih lagi berapa anggaran proyek tersebut, sejauh mana panjangnya, serta tehknis pengerjaanya kenapa tidak ada pengeringan dulu.

“Mengacu pada peraturan LKPP no.3 Tahun 2021 tentang pedoman swakelola yang mengatur tata cara pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggung jawaban proyek swakelola, serta PP No.14 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan jasa konstruksi, yang menetapkan sanksi bagi pelaku usaha jasa kontruksi yang melanggar ketentuan tehknis, mulai dari teguran tertulis, pembekuan izin, pencabutan izin usaha, hingga tuntutan pidana atau perdata,” jelas Rosi.

Yang lebih miris lagi, menurut S-P, salah satu pekerja proyek tersebut mengungkapkan jika untuk campuran semen dalam pengecoran satu molen hanya diberi semen separuh. Saat ditanya itu atas intruksi siapa, Iapun menjawab jika itu atas perintah Mandor H-R.

“Kami hanya menjalankan perintah, semua atas arahan Mandor,” jawab S-P singkat.

Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, Nuryanto  Direktur CV.Gandrung Mahameru selaku pelaksana Proyek BBWS-HK dan PT Hutama Karya (Persero) tidak bisa dikonfirmasi. Beberapa kali arekpantura.com mencoba menghubungi lewat sambungan telefon tidak pernah direspon, sementara Pesan Singkat lewat Whatsapp tidak pernah dibalas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *