Aksi Doa Bersama dan Pembacaan Hizib Nashor Warnai Aspirasi Alumni Santri di Lamongan

Santri dan alumni Ponpes Lirboyo saat menggelar do'a bersama

Lamongan, arekpantura.com – Suasana khidmat menyelimuti depan kantor Bank Mega Finance, Jalan Sunan Drajat No. 66, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Lamongan, saat ratusan alumni santri menggelar doa bersama dan pembacaan Hizib Nashor. Kegiatan ini menjadi bagian dari aksi damai untuk menyampaikan aspirasi para alumni santri se-Kabupaten Lamongan, selasa (20/10/2025).

Kegiatan yang berlangsung sejak pagi itu diikuti oleh berbagai elemen, di antaranya Habib Ahmad Dzikrullah – alumni Pondok Pesantren Lirboyo sekaligus pengasuh Ponpes Payaman Selokuro, serta perwakilan dari PMII, Banser, Ansor, dan sejumlah tokoh alumni santri lainnya.

Ketua Ansor Kabupaten Lamongan, Muhlisin, menjelaskan bahwa kegiatan dzikir dan doa bersama ini merupakan bentuk persiapan menjelang aksi lanjutan di Surabaya pada siang harinya.

“Seluruh elemen santri dan alumni nanti akan berkumpul di Surabaya pukul 13.00 untuk melaksanakan dzikir dan penyampaian aspirasi bersama. Dari Lamongan sendiri diwakili rekan-rekan mahasiswa PMII, sementara peserta lainnya tetap di Lamongan,” ujarnya.

Sementara itu, Gus Dzik selaku orator dari Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) menegaskan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan dan pembelaan terhadap para kiai serta pondok pesantren.

“Kami para alumni santri hadir di sini untuk menuntut pihak Trans7, milik Chairul Tanjung, agar segera menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada para kiai, pesantren, dan alumni Lirboyo. Pesantren adalah garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa. Kami siap melakukan boikot terhadap Trans7 dan seluruh produk usaha yang terkait. Bahkan, kami menyerukan agar para santri menghentikan transaksi dengan Bank Mega,” tegasnya.

Menjelang berakhirnya aksi, sejumlah perwakilan peserta diterima oleh pihak Mega Finance untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka. Pihak perusahaan berjanji akan menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut dan meneruskannya kepada pimpinan pusat di Jakarta.

Kegiatan berlangsung tertib dan diakhiri dengan dzikir bersama serta doa penutup untuk keselamatan bangsa dan kehormatan para ulama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *